.

Your Ad Here

Mencari sesuatu di sini tempatnya

!-- SiteSearch Google -->
Google
 
Your Ad Here

.

Your Ad Here

Selasa, 25 Desember 2007

Cara menjual virtual money ebullion dan Libertyreserves

apa itu e-bullion.com dan apa itu Libertyreserves.com?

e-bullion adalah nama mata uang di internet yang bisa di gunakan untuk melakukan deposit di marketiva atau broker forex lainnya.begitu juga dengan liberty reserves.

apakah aman jika kita menukar uang kita dengen e-bullion?

aman karena buktiya banyak di internet yang menjual kedua mata uang internet di atas.dan perusahan kedua di atas sudah mendapatkan izin dari autorize international untuk di akui bahwa jenis mata uang ini ada nilainya.

bagaimana cara membeli kedua mata uang ini?

cara membeli kedua mata uang ini kita pertama kali harus membuka account e-bullion.com
atau jika dengan libertyreserves.com kita juga harus membuka accoun dari libertyreserves.com
keduanya free untuk mebuka account tanpa di pungut bayaran dalam membuka account keduanya.

kemudian kita mencari cangger atau orang yang mejual dan membeli kedua mata uang internet tersebut.cari saja di google dengan kata kunci pencarian(beli ebullion atau beli liberty reserves)

saya takut nanti jika saya mau menjual jadi tidak ada yang membeli?cara menjualnya bagaimana?

jangan pernah takut keduanya tidak memiliki nilai lagi,karena mereka sebelum mendirikan perusahaan ini telah menyetorkan dengan sejumlah emas sebagia alat jaminan dan berapa besar nilai mata uang tersebut boleh beredar di dunia.jadi kita membeli emas dalam bentuk virtual dan memiliki nilai.

apa perbedaannya jika kita pake transfer dari bank dengan menggunakan mata uang internet?

jika menggunakan mata uang internet kita akan lebih ektif dan lebih murah biaya penarikannya misalnya jika kita melakukan penarikan dengan transfer bank kita di kenakan biaya transfer hingga 10 % setiap transfer tapi jika kita menggunakan mata uang internet kita tidak di kenakan biaya transfer.

bagaimana jika kita melakukan penarikan dari marketiva apakah kita di kenakan biaya?

pada penarikan pertamakali kita di kenakan biaya $ 7 dan itu sekali hanya untuk penarikan pertama saja untuk penarikan berikut tidak di kenakan biaya.lain halnya dengan transfer bank kita dikenakan setiap penarikan $14.

kalo gtu saya harus buka account nya dulu donk?

kita harus buka accountnya dulu,mudah ko kita tinggal mengisi formulir dan mengisi alamat dengan lengkap.

ya terimakasi saya akan deposit pake mata uang internet saja tapi coba sedikit dulu aja.


ya tidak apa2 jika mau sedikit dulu karena marketiva melayani walau hanya $1 saja

Kamis, 13 Desember 2007

petunjuk penarikan di di baca dari metode penarikan mulai dari bawah

melakukan dulu verivikasi kepada support untuk melakukan penarikan

sebelum melakukan semuanya anda harus melakukan veryfikasi kepada international support chating dalam bahasa indonesia ko!
Recipient Account №:
Recipient Name:
isi yang pertama dengan nomer accont ebullion
isi yang kedua dengan nama anda

Misalkan e-bullion


jika kita membuka account e-bullion.com kemudian kita buka free account kita bisa transaksi melalui ebullion harga satuan nya per 1 $ usa.

pilih metode penarikan


ada berapa metode penarikan ini biasanya di karenakan pada awal kita deposit dengan apa?
#e-bullion

#wire transfer(transfer bank)

#liberty reerves

#dan web money

Klik withdrawl fund













klik withdrawl fund

cara menarik dana dan menjual virtual money


pertama kita klik account center

Rabu, 05 Desember 2007

Tentukan indikatornya

cara menentukan indikatornya kita pertama

#seting RSI pada setingan 10 atau 14 (klik kanan pilih indikator relativ streng index)

#seting MACD(divergen) setingan nya default saja

#seting parabola sar(default)

#seting dua garis trenline (pada bagian atas pasangkan pada setiap grafik dengan harga paling tinggi.pada bagian bawah hubungkan grafik tiap-tiap harga paling rendah.

#jadi pada intinya ini berlaku ke tika gerakan harga terlihat lurus atau sideway

tip tren

Selasa, 04 Desember 2007

Ilmu warisan dari jepang

Basic Technical Analyst
Candle stick formation

The Bullish Candlestick Formations

Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish pattern. Sedikit panduan sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan segera terjadi.

Image
Hammer – Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer terjadi setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang tajam maka disebut hanging man. Bentuknya seperti bullish pattern dengan lowest price yang dalam serta tidak memiliki highest price.
Image
Piercing Line – Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull candle yang juga panjang. Bull candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak sampai separuh dari bear candle.
Image
Bullish Engulfing Lines – Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi setelah downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend balik / reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang besar.
Image
Morning Star – Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik bawah (support) yang potensial. Munculnya star (candle yang ditengah) mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada candle berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.


Image
Bullish Doji Star – Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung lainnya yang memastikan trend akan berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu.
Image
Long Bearish Candle – Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada highest price dan ditutup dekat pada lowest price.
Image
Hanging Man – Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle dengan lowest price yang jauh kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick formation.
Image
Dark Cloud Cover – Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish candle pertama.
Image
Bearish Engulfing Lines – Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish candle kecil diikuti bearish candle yang besar.
Image
Evening Star – Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance point-nya. Star (candle yang ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun bull candle.


Image
Doji Star – Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan bearish trend dengan periode yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star untuk memastikannya.
Image
Shooting Star – Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price yang cukup panjang untuk dapat dikatakan shooting star.

Neutral Candlestick Formations

Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan seperti ini disarankan wait and see.

Image
Spinning Tops – Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu besar. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi setelahnya.
Image
Doji – Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan ketidak pastian trend yang akan terjadi serta periodenya.
Image
Double Doji – Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan terjadi adalah “breakout” untuk ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model breakout yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari hanya formasi ini. Harus ada pendukung lainnya.


Image
Harami – Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya momentum trend yang akan segera diikuti berakhirnya trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih kecil berada ditengah-tengah candle yang lebih besar sebelumnya. Pada contoh disamping menandakan berakhirnya bullish trend karena bullish disusul oleh bearish candle yang lebih kecil.

Reversal Candlestick Formations

Nah, formasi ini khusus untuk trend balik / reversal.

Image
Long-legged Doji –Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan closing price adalah sama dengan highest dan lowest price relatif besar.
Image
Dragonfly Doji – Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa lowest price-nya jauh lebih besar dibanding highest price.
Image
Gravestone Doji – Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest price jauh meninggi.
Image
Stars – Nah ini adalah bintang reverse. Posisinya berada diatas dari candle sebelumnya yang berjenis sama. Seperti pada formasi lainnya, kondisi seperti ini menunjukkan reversal trend mungkin terjadi.

Setelah saya bentangkan begitu banyak formasi, pastilah timbul pertanyaan dalam diri Anda: Ada begini banyak formasi, bagaimana dapat saya gunakan secara efektif untuk digunakan dalam ber-trading?
Jawabannya sederhana (meski tidak semudah menuliskannya disini). Sering-seringlah digunakan dan melihat referensi!! Itu saja, maka Anda akan terbiasa. Saya sendiri sejujurnya (jujur nih…J) tidak hafal semua formasi yang ada. Hanya beberapa yang saya anggap penting saja. Dan yang perlu diingat, konfirmasi hanya dengan membaca formasi seringkali menimbulkan false signal. Perlu dukungan yang lebih kuat dengan keberadaan indikator lainnya. Hal lainnya lagi, indikasi yang diberikan dalam candlestick formation biasanya hanyalah memberikan indikasi trend dalam jangka waktu yang sangat pendek (tidak lebih dari 7 candle). Sulit menentukan trend dalam jangka waktu panjang dengan candlestick.
Ok, sampai disini pelajaran mengenai Candlestick. Dilain bagian akan saya terangkan yang lebih jauh mengenai penggunaan indikator dalam analisa teknikal.

saja Momentum dan ROC (Rate Of Change)

Pasti yang pertama kali timbul di benak kita dalah mengapa saya menggabungkan kedua indikator ini dala satu bahasan yang sama? Jawabannya karena sebenarnya kedua indikator ini adalah serupa. Sama-sama indikator yang berfungsi sebagai perbandingan terhadap harga yang lalu dan sama-sama memiliki pattern yang sama.
Lalu apa bedanya sehingga keduanya di namakan indikator yang berbeda kalau keduanya sama? Ya, ini serupa tapi tidak sama. Perbedaannya hanya pada cara penghitungannya. Kalau pada ROC perhitungan dilakukan dengan membandingkan harga sekarang dengan harga pada periode yang lalu, pada momentum perhitungan dilakukan dari selisih harga sekarang dengan harga pada periode lalu.

Secara matematis ROC dan Momentum ditulis sebagai berikut:

Image Image

X = Closing price sekarang
Y = Closing price waktu yang lalu sesuai periode yang ditentukan

Nah, hampir sama bukan? Yang satu di bagi yang satu dikurangi. Hasilnya terlihat pada gambar dibawah ini. Sama persis pattern yang terbentuk, hanya saja nilainya tentu saja berbeda.

Image

Grafik GBP/USD, 1 hour. Diambil 12 Juli 2005. Sumber : www.netdania.com

Jadi, apakah kegunaan kedua indikator ini akan sama persis satu sama lainnya? Benar sama. Mungkin nilainya saja yang berbeda sehingga batasannya akan berbeda untuk overbought / oversold. Namun dalam penafsirannya adalah sama dan kembali pada Anda mana yang lebih Anda sukai. Jika Anda menyukai dalam bentuk persentase, gunakan ROC dan sebaliknya bila yang diinginkan adalah bentuk nol koma sekian-sekian, gunakan momentum.

Supaya Anda semakin jelas saya berikan contoh perhitungannya. Pada contoh ini, periode yang saya pakai adalah 10.

No

Closing Price

ROC

Momentum

1

1.7632

-

-

2

1.7598

-

-

3

1.7604

-

-

4

1.7635

-

-

5

1.7698

-

-

6

1.7701

-

-

7

1.7712

-

-

8

1.7765

-

-

9

1.7750

-

-

10

1.7732

-

-

11

1.7725

= (1.7725/1.7632) x 100 = 100,52745

= 1.7725 – 1.7632 = 0,0093

12

1.7724

100,71599

0,0126

13

1.7736

100,74983

0,0132

14

1.7798

100,924298

0,0163

15

1.7780

100,463329

0,0082


Sudah semakin jelas? Harus itu!!

Mungkin bagi Anda yang sudah sering bermain dengan saham atau menggunakan source lain agak bingung dengan rumus yang saya kemukakan diatas karena beberapa buku atau web menyebutkan rumus ROC (misal dengan periode 10) tidak demikian namun seperti ini :

ROC = 100 * (Today's close - Close 10 periods ago) / (Close 10 periods ago)

Beberapa situs web luar memang menyebutkan rumus diatas dengan ROC, namun sebenarnya itu adalah P ROC yaitu Price Rate of Change. Pada P ROC perbandingan bukan saja diambil dengan pembagian harga sekarang dengan harga periode lalu namun lebih menyerupai rumus efisiensi yaitu penutupan harga sekarang dikurangi periode lalu baru dibagi dengan harga periode lalunya dan dikalikan 100. Cara ini sah-sah saja dan mana yang Anda sukai silakan gunakan. Yang jelas mohon maaf jika tidak saya tampilkan P ROC disini karena memang chart untuk itu tidak tersedia pada www.netdania.com dan lagi pula memiliki penafsiran yang sama dengan momentum atau ROC yang akan saya terangkan berikut.

Untuk memudahkan penjelasan, akan saya terangkan penggunaan indikator Momentum. Mengenai ROC, akan sama dalam penggunaannya dengan momentum, begitu juga dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Using the Momentum

Pernah belajar Fisika waktu SMP atau SMA dulu? Jika pernah, pasti kita pernah diberikan materi mengenai hukum Newton . Salah satu hukum tersebut membahas mengenai inersia benda-benda yang bergerak.

Maksudnya begini, jika sebuah benda yang sedang bergerak oleh karena sebuah gaya dikenakan padanya, maka setelah gaya pendorong tersebut tidak lagi dikenakan pada benda tersebut, benda tidak langsung berhenti tetapi kecepatannta akan berkurang secara perlahan-lahan sampai berhenti sama sekali. Ini terjadi karena adanya sifat inersia pada benda tersebut.

Inersia sendiri didefinisikan sebagai keberadaan sebuah benda untuk tetap mempertahankan posisi dirinya terhadap titik acuan tertentu. Bila benda tersebut bergerak maka dia akan terus bergerak jika tidak ada gaya yang menghambatnya (dibumi gaya penghambatnya adalah gaya gesek). Besarnya berbanding lurus dengan konstanta dan massa benda dan dikalikan dengan kuadrat jari-jarinya.

Ok, kita tidak berlama-lama dengan fisika. Kita sedang berusaha mencari uang disini, bukan sedang sekolah. Namun, demikianlah yang terjadi pada pergerakan sebuah harga. Jika gaya pendorong harga untuk naik/turun sudah berkurang atau bahkan tidak ada lagi, maka trend tidak begitu saja berhenti dan segera berbalik, namun akan berkurang perlahan-lahan sampai akhirnya baru berhenti total karena gaya ‘inersia-nya' (tentu saja bukan inersia betulan karena ini harga bukan benda yang punya jari-jari!!).

ROC dan momentum digunakan untuk mengukur laju pergerakan ini. Jika sebuah trend akan segera berakhir maka momentum pergerakan akan berkurang sampai akhirnya menembus centerline-nya yang menandakan trend sudah berlalu dan digantikan dengan trend yang baru.

Salah satu kelebihan pada kedua indikator ini adalah kemampuannya untuk melihat apa yang kemungkinan terjadi didepan karena dapat memberikan sinyal yang lebih dahulu akan pengurangan momentum yang akan diikuti oleh berakhirnya trend dan perubahan arah. Namun demikian, sama seperti RSI yang memiliki kelebihan dengan kesensitifannya, maka kedua indikator ini pun memiliki kelemahan sehingga tidak boleh digunakan sebagai indikator utama untuk penentuan buy/sell. ROC dan momentum lebih baik digunakan sebagai approval dari indikator lainnya guna menguatkan hasil analisa kita mengenai apa yang akan segera terjadi.

Kegunaan lain dari kedua indikator ini adalah untuk mengetahui kondisi overbought /oversold yang berarti akan segera terjadi perubahan arah harga. Harap diingat selalu perubahan arah harga tidak akan terjadi sampai indikator meninggalkan area overbought/ oversell yang kita buat. Dan kembali jangan dilupakan bahwa batasan overbought/ oversold disini nilainya dapat saja berbeda antara pair satu dengan pair lainnya bahkan sebuah pair pun dapat bebeda dari waktu ke waktu dalam area ini. Singkatnya apabila batasan overbought /oversold yang kita buat sudah seringkali menimbulkan false signal, itu saatnya kita menentukan batasan yang baru.

Perhatikan gambar dibawah ini:

Image

Grafik EUR/USD, 1minute. Diambil 13 Juli 2005. Sumber : www.netdania.com

Untuk batasan kali ini saya memakai -0.0004 untuk batasan oversold dan 0.0005 untuk batasan overbought. Silakan bereksperiman untuk menentukan batasan-batasan lainnya.

Lalu apakah gunanya centerline pada indikator ini? Kegunaan centerline pada momentum sebenarnya sama dengan garis 50 pada RSI. Hanya saja terus terang dibandingkan RSI yang cukup valid, penembusan garis momentum terhadap centerline seringkali menimbulkan false signal. Itu sebabnya jarang sekali centerline ini dipakai. Namun tidak ada salahnya jika mau Anda coba.

Pertanyaan lainnya yang sama adalah bisakah kita mengurangi false signal pada momentum dan ROC dengan memberikan MA pada mereka? Tentu saja bisa. Selain dengan pemilihan periode yang tepat, sangat disarankan indikator ini juga dimuluskan dengan memakai MA periode kecil. Perhatikan contoh dibawah ini:

Image

Grafik EUR/USD, 15minute. Diambil 16 Juli 2005. Sumber : www.netdania.com

Pada daerah yang saya berikan lingkaran oranya tampak seolah-olah momentum sedang menembus centerline yang berarti akan terjadi perubahan arah pergerakan harga karena berakhirnya momentum bearish. Namun jika kita memberikan MA dengan 5 periode terlihat bahwa sebenarnya ini hanyalah false signal. Terbukti pada pukul 05.00 (diberi garis biru), harga malah kembali turun bahkan menurun drastis menuju 1.2082 dari sekitar 1.2180. Ini berarti penurunan sebanyak 100 point. Cukup besar pengaruhnya bila dalam real account.



Analysis dengan RSi

Kombinasi Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI)

MA merupakan metode paling sederhana dan yang paling banyak digunakan dalam menganalisa suatu pergerakan mata uang. Secara sederhana untuk menganalisa dengan menggunakan MA yaitu dengan melihat titik temu garis MA dengan harga index. apabila garis MA diatas garis index maka trend mata uang tersebut turun dan begitu juga sebaliknya bila garis MA di bawah garis index maka tren akan segera naik. Sederhana bukan.

RSI berfungsi untuk menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang diterjemahkan ke dalam indikator yang memiliki selang nilai 0 - 100. analisa penting yang dihasilkan oleh RSI dalam pergerakan mata uang adalah :

  • Konformasi kejadian Overbought/Oversold atau titik jenuh pembelian dimana indikasi untuk segera melakukan jual atau titik jenuh penjualan dimana harga akan segera naik sebagai indikasi untuk melakukan aksi beli;
  • Konformasi kejadian positif atau negative divergence;
  • Konformasi gerakan, menganalisa trend yang akan terjadi.

Kombinasi MA dengan RSI, hal yang pertama kali kita lakukan adalah dengan menentukan periode dari MA. tidak ada aturan dalam pengaturan periode ini hanya saja sesuaikan garis MA sesuai dengan pergerakan index sebelumnya, atur garis MA agak sedikit rapat dengan garis index dan catat periodenya. Kemdian ubahlah periode RSI sama dengan periode dari MA.

Setelah itu lihat di mana letak dari RSI berada apakah di bawah 20 atau diatas 80?

Satu contoh untuk anda, bila RSI di bawah 20 maka anda dapat menyimpulkan kalo kondisi sekarang pada Oversold dimana dimungkinkan akan terjadi kenaikan. Akan tetapi tunggu dulu sebelum menentukan transaksi lihat juga posisi MA apakah mau menyinggung garis index apa tidak? kalo seandainya dimungkinkan akan menyinggung dan akan berpotongan dengan garis index maka posisi saat ini sangat bagus untuk beli. Tapi jika anda masih ragu, cek ulang dan lakukan variasi terhadap periode yang telah anda buat........OK happy Trading.

Belajar menganalisa pasar


Ada pepatah yang bilang “Bangsa yang baik/maju/sukses adalah bangsa yang mengenali sejarah bangsa itu sendiri”, mungkin sedikit ngelantur disini tapi memang begitu kenyataan.

Didalam analisa technical ini sendiri, konsep analisa yang di gunakan yaitu dengan memanfaatkan pola pergerakan index dari sejarah atau data yang telah ada sebelumnya dimana dapat dilihat kecenderungannya di waktu akan datang tentunya terlebat dari analisa fundamental, dimana data atau sejarah tersebut diambil dari entah itu kejadian beberapa detik yang lalu, semenit yang lalu, satu jam yang lalu, satu bulan yang lalu atau mungkin beberapa tahun yang lalu terserah tergantung dari kebutuhan.


saya akan menjelaskan beberapa analisa technical yang dianggap penting untuk diketahui bila kita terjun ke dunia trader. Ada banyak sekali analisa secara technical yang beredar hampir 200 lebih teori menganalisa, dimana anda bisa pelajari sendiri pelan – pelan bila anda sudah mulai masuk kedunia forex.

Berikut ini beberapa asumsi yang dipakai dalam analisa teknikal antara lain:

  • Harga yang terbentuk dipasar merupakan refleksi dari seluruh faktor yang ada dipasar .
    Trader analisa teknikal hanya perduli pada apa yang terjadi dengan harga yaitu jika permintaan meningkat dan penawaran menurun atau tetap, maka harga akan naik, begitu juga sebaliknya, mereka tidak peduli dengan kenaikan inflasi atau lain hal sebagainya, karena semua itu sudah tercermin di harga.
  • History repeats it self .
    Trader analisa teknikal percaya bahwa perilaku investor dimasa lalu terjadi secara berulang ulang dan dapat digunakan sebgai acuan dalam memprediksi prilaku dimasa yang akan datang.
  • Price move in trends.
    Para analis teknikal tidak berkeyakinan bahwa pergerakan harga adalah acak dan tidak dapat diprediksi karena harga akan bergerak dalam suatu arah (trend) tertentu dan akan berlanjut beberapa saat.
Dasar - dasar Technical :

  1. Mengenal pola suatu mata uang ;
  2. Support dan Resistance ;
  3. Channel ;
  4. Divergence;
  5. Candle stick.
MAKETIVA indicators



.



Kombinasi kan indikator anda .. untuk analisis yang kuat dan sempurna.

HISTORY ADANYA PERDAGANGAN VALS


Sejak jaman dahulu, manusia telah melakukan perdagangan dengan sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan cara sistem barter. Seiring dengan perkembangnya jaman dan peradaban sistem barter ini gugur karena mempunyai banyak kelemahan sehingga ditemukan sistem – sistem pembayaran yang baru yang sampai pada akhirnya dengan menggunakan uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran. Sistem pembayaran dengan menggunakan uang juga mempunyai kelemahan untuk bertransaksi dengan suatu negara yang memiliki jenis mata uang yang berbeda.

Kebutuhan akan nilai tukar timbul karena mata uang suatu negara biasanya tidak diterima sebagai media atau alat tukar di negara lain. Hubungan perdagangan internasional menimbulkan adanya permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang. Hal ini kemudian menyebabkan perkembangan pada bursa pertukaran mata uang asing, sehingga di perlukan pengatur untuk berjuta-juta transaksi permintaan dan penawaran yang terjadi setiap hari, yang menuju pada penentu nilai tukar mata uang asing.

Sejarah pertukaran/perdagangan mata uang dapat dikatakan setua uang itu sendiri dan baru mendapat perhatian yang serius oleh banyak negara pada dekade terakhir ini. Kalau di tinjau pada dekade standar emas (1880 – pecahnya PD I), pada masa tersebut uang dijamin oleh emas murni yang merupakan standar negara tersebut. Defisit neraca pembayaran akan ditutup dengan transfer emas, hingga mengakibatkan money supply menurun dan harga di luar negeri seakan naik, sehingga hal ini akan meningkatkan ekspor sampai defisit hilang, demikian sebaliknya. Dengan demikian, nilai mata uang relatif stabil.

Sampai PD I, standarisasi emas memungkinkan tercapainya tingkat koreksi yang tinggi terhadap neraca pembayaran. Tetapi, tidak demikian pada saat peperangan, kemungkinan besar karena tumbuhnya serikat-serikat perdagangan dan perusahaan-perusahaan besar, adanya jaminan upah dan harga sehingga tidak mudah menurunkan kecenderungan tersebut, yang berdampak berkurangnya lapangan pekerjaan. Karena membengkaknya pengangguran pada awal 1930-an, standarisasi emas tidak dipakai lagi.

Setelah perang dunia selesai dan depresi ekonomi dunia pada tahun 1930 – an, dunia menginginkan suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Sehingga Pada tanggal 22 Juli 1944, atas prakarsa dari Amerika Serikat, diadakan suatu konferensi Moneter Internasional yang dikenal dengan : “The Bretton Woods Conference“, yang dihadiri 44 negara. Usulan yang diajukan oleh delegasi Amerika Serikat (White Plan) menyusun rencana-rencana dasar yang disetujui.

Dalam konferensi tersebut, diciptakan suatu system pertukaran mata uang tetap yang disebut dengan “Fixed Exchange Rate System“, yang mempunyai beberapa persamaan dengan standar emas, dimana memuat ketentuan :

1. Tiap negara menetapkan nilai tukarnya terhadap mata uang USD;
2. Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas (USD 35/ounce);
3. Amerika akan menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi dari mata uang USD;
4. Perubahan nilai tukar mata uang terhadap USD tidak boleh melebihi 1%, bila terpaksa bisa sampai max 10%.

Sejak saat itu negara – negara di dunia serta Amerika mulai tumbuh dengan pesat dan dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan lembaga moneter internasional & Bank Dunia yang kita kenal saat ini dengan IMF (International Monetary Fund) dan Word Bank, untuk mengawasi system tersebut.

Kemudian perubahan terjadi di Amerika, Pada periode tahun 1960-an, defisit neraca pembayaran Amerika memaksa negara tersebut melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 18 billion karena Prancis menukarkan USD-nya dengan emas dan di lanjutkan pada periode tahun 1970-an, amerika kembali harus melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 11 billion. Buruknya perekonomian Amerika pada waktu itu menyebabkan masyarakat dunia kurang percaya terhadap USD. Dan di negara yang memiliki mata uang yang kuat karena memiliki cadangan emas yang cukup seperti Swiss dan Jerman, mereka menukarkan USD-nya dengan mata uang mereka yaitu CHF dan MDK. Hal ini menyebabkan hutang jangka pendek yang hampir jatuh tempo di Amerika mencapai hampir dua kali cadangan emasnya.

Sistem Bretton Wood hanya mampu bertahan hampir mencapai 30 tahun, pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden Nixon mengumumkan perubahan system nilai tukar untuk USD dengan membiarkan nilai tukarnya mengambang (Floating Exchange Rate System), hal ini ditegaskan kembali dalam suatu konferensi di Washington pada tanggal 17-18 Desember 1971 (SMITHSONIAN CONFERENCE), dari sinilah lahirnya nilai kurs yang mengambang dan berlaku sampai dengan sekarang.

Setelah Presiden Nixon menetapkan nilai mengambang untuk mata uang USD, banyak negara yang memutuskan untuk mengambangkan nilai tukarnya, seperti : Jerman, Inggris, Belanda, bahkan Jepang dan tahun – tahun berikutnya banyak negara di dunia yang membiarkan nilai uangnya mengambang sesuai dengan mekanisme pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.
Posted by claude Raines at 4:44 AM 7 comme

cara bertransaksi

#tentukan anda mau berttransaksi di valas,comodity,atau saham,saya sich biasanya transaksi di mata uang(valas saja).jika anda bertransaksi di valas pilih

#contonya jika anda transaksi euro vs dollar usa(eu/usd)jika anda pilih buy berarti anda akan untung [ada saat harga euro naik otomatis anda sedang membeli euro(grafik menunjukan naik),begitu sebaliknya.

#jika anda mau transaksi mata uang lain pilih saja di kiri atas.


Panduan melakukan transaksi di MARKETIVA (1)
| 1 | 2 |
kerjasama belajarmarketiva.tripod.com dengan Kamararsitek.info dan sureheboh.com
1.
Sudahkah anda mendaftar ke MARKETIVA...?
Jika anda belum mendaftar silakan klik banner dibawah ini.(lewati bila sudah)
atau anda juga bisa lihat panduan pendaftaran untuk lebih jelasnya. Klik disini
2.
Download Software Streamer MARKETIVA
Download disini
Atau bisa juga dengan cara klik Services lalu klik Download .
maka akan muncul kotak seperti di bawah ini

Klik pada tulisan "Streamster™ Installation Package " dan simpan filenya ke harddisk anda, kemudian instal softwarenya.

File Version: 1.2283
File Size: 414 KB
Platform: Windows 98 / Me / NT / 2000 / XP
Download File: Streamster™ Installation Package
3.
Login dan Pengertian singkat tentang Streamster™

Maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Terlihat ada empat jendela utama, berikut keterangan masing-masing jendela berdasarkan nomor yang saya cantumkan pada gambar:
a.
Pada jendela pertama ini ada dua pilihan yaitu Forex Rates dan Lates News.
Jendela Forex Rates adalah untuk menampilkan nilai untuk masing-masing mata uang yang berlaku saat ini, disini kita bisa lihat keterangan pada kolom yang ada:
Currency : menunjukkan pasangan mata uang yang bisa anda pilih.
Last : menunjukkan posisi terakhir nilai dari pasangan mata uang tersebut.
Bid : menunjukkan nilai bila masuk dalam posisi order sell.
Offer : menunjukkan nilai bila masuk dalam posisi order buy.
Change : nilai perubahan harga dari posisi buka hari ini.
High : nilai harga tertinggi yang di capai dalam hari ini.
Low : nilai harga terendah yang dicapai hari ini.
Time : waktu hari ini.
Sedangkan Jendela Lates News menampilkan berita-berita seputar ekonomi dan mata uang yang terjadi hari ini, bisa anda gunakan sebagai dasar prediksi anda.
b.
Pada jendela kedua ini ada dua pilihan yaitu Charting dan Discussions.
Jendela Charting menunjukkan grafik perubahan nilai sebuah pasangan mata uang, anda bisa merubah tampilan grafik ini dengan cara klik tombol kanan mouse anda pada gambar grafik, maka akan muncul pilihan berikut ini:
Untuk memilih
pasangan mata uang.
Untuk memilih
skala waktu pada grafik.
Untuk memilih
transaksi buy atau sell.
Silakan anda coba-coba dan lihat perubahan yang terjadi, untuk pilihan transaksi buy atau sell akan diterangkan pada bahasan selanjutnya.
Jendela Discussions adalah untuk melakukan pembicaraan dengan sesama member Marketiva dan juga dengan Staf Support yang siap membantu anda kapanpun, disini anda juga akan menemukan ruang diskusi khusus Indonesia dan Staf Support yang berbahasa Indonesia di bagian International Support.
Untuk menemukan ruang diskusi Indonesia anda harus klik dulu tombol Group dan klik kotak pada tulisan Indonesia, maka akan muncul jendela diskusi Indonesia.
c.
Pada jendela ketiga ini ada dua pilihan yaitu Portfolio dan Signal.
Jendela Portfolio menunjukkan kodisi portfolio atau keuangan anda, disini anda bisa melihat transaksi forex yang sedang anda lakukan, berapa margin yang anda gunakan, jumlah keuntungan anda saat ini dan jumlah sisa uang anda. Disini terbagi atas Live Trading yang menggunakan uang sungguhan dan Virtual Trading yang menggunakan uang virtual.
Jendela Signal menampilkan signal yang anda peroleh jika anda berlangganan signal yang disediakan oleh rekanan Marketiva. Biaya berlangganan signal disini dalam bentuk dolar dan biasanya mahal harganya, untuk itu anda bisa berlangganan signal dari IntradayProfit dengan harga yang sangat terjangkau, ikuti terus bahasan berikutnya.
d.
Pada jendela keempat ini ada empat pilihan yaitu Orders, Trades, Positions dan Account Center.
Orders : Berisi catatan pesanan transaksi (order) yang pernah anda lakukan.
Trades : Berisi catatan perdagangan (trade) yang pernah anda lakukan.
Positions
: Berisi catatan posisi anda saat ini baik yang masuk berlangsung
. (open) maupun yang berhenti (stop).
Account Center
: Berisi detil account anda, data-data anda dan kondisi keuangan
. anda.
4.
Memulai Trading
Kerjasama dengan sureheboh.com (malaysia)
a. Lihat pada software Streammer pada bagian 1 (pilih mata uang yang akan anda pilih)
misalnya EUR/USD <==== "double klik pada mata uang tersebut"
b. Windows baru "Send Order" muncul
Instrument : Pair yang anda pilih
Buy/Sell : Pilihan anda - ingin Buy dahulu atau Sell dahulu
Price : default
Price Type : Market
Duration : default
Quantity Type : 1 quantity mewakili 1 sen$ uang anda .. e.g = 100 qty = $1.00
. (berbeda mengikut currency pair)
Quantity Type : Full
Exit Stop-Loss : Nilai currency yang anda pilih untuk AUTO CLOSE
. (boleh diset kemudian)
Exit Target : Nilai currency yang anda pilih untuk AUTO CLOSE
. (boleh disetkan kemudian)
Desk : Virtual Trading untuk anda bila masih belajar atau pilih Live
. Trading bila anda ingin menggunakan uang sebenarnya
Selesai membuat pilihan, klik OK.
c. Transaksi yang kita pilih tadi akan di catat pada kolom 4 di tab bar "Position"
Pada Side - LONG = BUY (anda melakukan order BUY)
Pada Side - SHORT = SELL (anda melakukan order SELL)

Yang perlu anda perhatikan pada Points

Apabila Points berwarna hijau dan bernilai melebihi 0, anda berada di dalam keadaan profit dan begitu juga sebaliknya apabila Points berwarna merah dan bernilai kurang dari 0, anda berada di dalam keadaan non-profit, jadi usahakan tutup bila dalam keadaan profit saja.
d. Menutup posisi dan mengambil keuntungan
"Double klik" pada posisi yang anda kehendaki
Maka kemudian akan mucul kotak bertuliskan "Position"
Change : untuk memunculkan menu "send order" dan kita bisa merubah setting
Close : menutup transaksi
No Action : tidak ada aksi/atau membatalkan
Jika anda ingin menutup transaksi karena sudah profit, maka klik "Close" dan ........... Profitttttt..!